Jumat, 23 Mei 2008

SITUASI PENDIDIKAN

(Perbandingan dengan peristiwa Pendidikan di luar Sekolah)

Oleh:

Anan Zainal Arifin dan Yatina

(Guru dan Mahasiswa Sertifikasi Jalur Pendidikan Profesi PKn-UNP)


A. Situasi Pendidikan

  • Situasi pendidikan merupakan kondisi yang ditandai dengan adanya sejumlah kandungan pokok yang terdapat pada kegiatan pendidikan yaitu adanya peserta didik, penndidik, dan tujuan pendidikan, yang ketiganya terintegrasi melalui proses pembelajaran.
  • Dari makna situasi pendidikan tersebut, akan timbul peristiwa pendidikan. Peristiwa pendidikan hanya akan terjadi apabila situasi itu tumbuh dan berkembang melalui teraktualisasikannya kondisi tertentu di dalam relasi kedua belah pihak yang berhubungan itu. Relasi kedua belah pihak itu adalah antara pendidik dan peserta didik. Kondisi ini terjadi baik pada kondisi formal maupun non formal.

B. Situasi Lainnya

  • Pada situasi permainan, konteks seorang pendidik dan peserta didik itu juga sering muncul, karena di antara kedua belah pihak teraktualisasi kondisi satu pihak belum bisa dan pihak lain mengajarinya.
  • Demikian juga pada situasi pertemanan. Namun dalam situasi pertengkaran sering dijumpai konteks hubungan antara dua pihak manusia yang justru menimbulkan situasi yang bertentangan atau menyimpang dengan makna tujuan pendidikan itu sendiri, sekali pun kadang-kadang dari situasi pertengkaran itu, kedua-belah pihak yang terlibat dapat mengambil pendidikan seperti perlunya saling menghargai, kerjasama, dan lain-lain.

C. Karakteristik Situasi Pendidikan di luar sekolah/keluarga

KOMPONEN POKOK

SEKOLAH

KELUARGA

MASYARAKAT

Pendidik

· Guru berperan sebagai pendidik

· Ibu dan bapak berperan sebagai pendidik

· Individu bisa berperan sebagai pendidik ataupun peserta didik.

· Para pendidik adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang mempunyai kelebihan yang dibutuhkan, tokoh masyarakat dan para pemimpin formal maupun informal.

Peserta didik

· Siswa pembelajar sebagai peserta didik

· Anak sebagai peserta didik

· Indiividu-individu sebagai anggota dalam lingkungan masyarakat.

Tujuan pendidikan

· Tujuan pendidikan bersifat normatif.

· Dirumuskan secara formal meliputi: tujuan institusional, tujuan kurikuler, tujuan instruksional.

· Tujuan pendidikan bersifat normatif

· Tujuan tidak ditumuskan secara khusus tertulis. Tujuan pendidikan tiada lain adalah kecenderungan orang tua untuk melestarikan keturunan dengan merealisasikan cita-citanya dan keyakinan yang dianutnya untuk anaknya

· Tujuan pendidikan bersifat normatif.

· Tujuan bisa dirumuskan formal, kurang formal, bahkan tidak formal

Proses pembelajaran

· Perangkat pendidikan diciptakan dengan sengaja dan terencana sesuai dengan kurikulum pendidikan sekolah.

· Proses pembelajaran berciri tiga dimensi yang memerlukan perangkat pendidikan yang didukung oleh dua pilar yaitu kewibawaan dan kewiyataan

· Kewibawaan meliputi:

o Pengakuan dan penerimaan

o Kasih saying dan kelembutan

o Penguatan

o Tindakan tegas dan kelembutan

o Keteladanan

· Kewiyataan meliputi:

o Materi pembelajaran yang diturunkan dari tujuan

o Pengembangan dan aplikasi metode pembelajaran

o Alat bantu pembelajaran

o Lingkungan pembelajaran

o Penilaian hasil pembelajaran

· Walaupun tidak ada kurikulum yang khusus tertulis, sudah ada rencana pendidikan berdasarkan cita-cita dan keyakinan yang dianut orangtua.

· Perangkat pembelajaran yang didukung oleh pilar kewibawaan juga berlaku dalam keluarga. Sedangkan kewiyataan tidak dirumuskan secara formal. Bahkan kasih sayang orangtua sebagai dasar perbuatan mendidik. Melalui kasih sayang terjalin hubungan yang mewarnai situasi pendidikan dalam keluarga.

· Yang dipelajari dalam keluarga mencakup pendidikan moral, agama, ekonomi, intelektual, bahkan politis.

· Perangkat pendidikan mulai dari yang formal hingga tidak formal. Pilar kewibawaan juga masih tetap ada namun sangat bergantung kepada pihak-pihak yang berinteraksi. Demikian pula kewiyataan akan nampak bervariasi mulai dari yang formal hingga yang tidak formal. Kedua pilar ini dipengaruhi karakteristik pribadi dan corak pergaulan antar orang-orang yang terlibat dalam interaksi sosial.

· Yang dipelajari terutama hal-hal yang bersifat lebih nyata dan praktis, terutama yang berkaitan dengan problema-problema kehidupan

· Pendidikan lebih bersifat terbuka. Bahan yang dipelajari dapat mencakup seluruh aspek kehidupan, dengan semua sumber belajar yang ada dalam lingkungannya. Dalam lingkungan masyarakat, metode pembelajaran mencakup semua bentuk interaksi dan komunikasi antar orang baik secara langsung ataupun tidak langsung, menggunakan media cetak, ataupun elektronika.

Daftar Bacaan

Prayitno (2008), Dasar Teori dan Praktis Pendidikan, Padang: Universitas Negeri Padang.

Nana Syaodih S. (2005), Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

0 komentar:

Posting Komentar